Tanya-jawab HORMON
TANYA-JAWAB HORMON
1. Jelaskan
tipe hormon berdasarkan tempat aksinya ?
a)
Autokrin, merupakan hormon yang bekerja pada sel yang mensintesis hormon itu
sendiri. Contohnya insulin-like growth factor (IGF-1)
b)
Parakrin, merupakan hormon yang bekerja pada sel-sel sekitar, contohnya insulin
yang disekresikan oleh sel β pankreas dan mempengaruhi sekresi glukagon oleh
sel α pancreas
c)
Neuroendokrin, merupakan hormon yang disintesis dalam sel saraf
lalu dilepaskan ke aliran darah menuju organ target. Contohnya oksitosin
2. jelaskan masing masing hormon yang terdapat pada
tanaman beserta fungsinya ?
a. Hormon Auksin
Hormon auksin adalah hormon pertumbuhan yang
pertama kali ditemukan dan ditemukan oleh Frits Went (1863-1935) pada tahun
1928 merupakan ahli botani Belanda yang mengatakan bahwa "tak mungkin
terjadi pertumbuhan tanpa adanya zat tumbuh. Jenis hormon auksin pada tumbuhan
yang telah dapat diekstraksi adalah asam indol asetat atau IAA. Auksin memiliki
tempat sintesis pada meristen apikal seperti pada ujung batang (tunas), daun
muda, dan kuncup bunga. Awalnya auksin diketahui terdapat di ujung kecambah
gandum Avena sativa. Akan tetapi, ternyata ada juga zat diujung-ujung tumbuhan
yang sama dengan Auksin. Jenis-jenis auksin yang telah ditemukan adalah aukin a
dan auksin b. Auksin a sama dengan auksin b, hanya berbeda pada kandungan
airnya. Auksin a mempunyai mol air yang lebih banyak dan zat heteroauksin yang
diketahui sebagai asam indol Asetat (IAA).
Fungsi Hormon Auksin
• Merangsang
perpanjangan sel
• Merangsang
pembentukan bunga dan buah
• Merangsang
pemanjangan titik buah
• Mempengaruhi
pembengkokan batang
• Merangsang
pembentukan akar lateral
• Merangsang
terjadinya proses diferensiasi
b. Hormon Sitokinin
Hormon sitokinin adalah hormon yang bersama
dengan hormon auksin dalam memengaruhi pembelahan sel yang disebut dengan
sitokinesis. Sitokin dapat diperoleh pada ragi santan kelapa, ekstrak buah apel
dan juga pada jaringan tumbuhan yang membelah. Jenis hormon Sitokinin yang
pertama kali ditemukan adalah kinetin. Sitokinin mempengaruhi berbagai proses
pertumbuhan. buktinya IAA berpengaruh terhadap sintesis DNA dan mitosis
sedangkan pada sitokinesis diatur oleh kinetin atau sitokinin. Dari eksperimen
pada kultur jaringan terdapat bukti bahwa IAA dan kinetin memiliki efek yang
berbeda-beda. Jika tempat pemeliharaan jaringan tumbuhan diberikan IAA dan
kinetin maka yang terjadi adalah efek pertumbuhan dan perkembangan jaringan
tertentu pula, tapi kinetin tampa disertai oleh IAA maka tidak dapat
menggiatkan pembelahan sel.
Fungsi Hormon Sitokinin
• Mengatur
pembentukan bunga dan buah
• Membantu
proses pertumbuhan akar dan tunas pada pembuatan kultur jaringan.
• Memperkecil
dominansi apikal dan juga dapat menyebabkan pembesaran daun muda
• Merangsang
pembelahan sel dengan cepat. Bersama-sama giberelin dan auksin, dapat membantu
mengatur pembelahan sel yang terdapat didaerah meristem sehingga pertumbuhan
titik tumbuh normal
• Menunda
pengguguran daun, bunga, dan buah yang dilakukan dengan meningkatkan transpor
zat makanan ke organ tersebut.
c. Hormon Giberelin
Hormon giberelin adalah suatu zat yang
diperoleh dari salah satu jenis jamur yang hidup sebagai parasit pada padi di
Jepang. Jamur tersebut adalah Gibberella fujikuroi. Giberelin pertama kali
ditemukan oleh Eiichi Kurosawa pada tahun 1926. Tumbuhan padi yang terserang
jamur tersebut memperlihatkan suatu gejala yang terjadi adanya pemanjangan
abnormal. Percobaan pemakaian hormon giberelin telah dilakukan kepada jagung
kerdil, yang hasilnya ternyata terlihat bahwa hormon giberelin dapat menambah
tumbuh jagung tersebut. Semakin tinggi konsentrasi dari giberelin, maka semakin
tinggi juga respons pertumbuhannya. Giberelin mempengaruhi pemanjangan sel
maupun pada pembelahan pada jagung kerdil. Sedangkan tumbuhan jagung normal dan
tumbuhan normal pemakain hormon giberelin tidak memberikan respons apapun.
Giberelin jug mempengaruhi pemanjangan batang, perkembangan dan
pertumbuhan pada akar, bunga dan buah.
Fungsi Hormon Giberelin
• Mempengaruhi
pemanjangan dan pembelahan sel
• Memengaruhi
perkembangan embrio dan kecambah
• Menghambat
pembentukan biji
• Mempengaruhi
pemanjangan batang
• Memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan akar, daun, bunga, dan bunga
d. Hormon Asam Traumalin (Hormon Luka)
Tanaman mampu memperbaiki kerusakan atau luka
yang terjadi pada tubuhnya. Kemampuan tersebut dinamakan regenerasi (restitusi)
yang dipengaruhi oleh hormon luka (asam traumalin). Hormon Asam Traumalin
pertama kali dipelajari oleh Haberland dimana pada percobaan yang dilakukan
dari jaringan tanaman yang dilukai lalu dicuci bersih, ternyata bekas bidang
luka tidak membentuk jaringan baru. Pada jaringan luka yang dibiarkan terbentuk
jaringan baru di dekat luka.
Fungsi Hormon Asam Traumalin
• Meregenerasi
sel jika tumbuhan mengalami kerusakan jaringan
e. Hormon Gas Etilen
Hormon gas etilen adalah hormon yang
dihasilkan dari buah yang sudah tua. Buah yang sudah tua dan masih berwarna
hijau disimpan dalam kantong tertutup maka yang terjadi buah tersebut akan
cepat masak. Tumbuh-tumbuhan menghasilkan etilen dari adanya respon stres
(tekanan), yang meliputi kebanjiran, kekeringan, luka, tekanan kimia dan
infeksi. Etilen juga dihasilkan pada saat pemasakan buah atau untuk merespon
adanya peningkatan kadar auksin yang tinggi. Etilen dimanfaatkan dalam
mempercepat pematangan buah. Gas etilen menyebabkan pertumbuhan batang menjadi
tebal dan kukuh dan bersama hormon lain akan menimbulkan reaksi dengan
karakteristik seperti auksin dengan gas etilen yang dapat memacu perbungaan
mangga dan nanas. Dengan giberelin, gas etilen dapat mengatur bunga jantan dan
juga bunga betina pada tumbuhan yang berumah satu.
Fungsi Hormon Gas Etilen
• Mempercepat
dalam pematangan buah
• Menyebabkan
pertumbuhan batang menjadi tebal dan kukuh
• Memacu
hormon lain dalam menimbulkan reaksi tertentu
• Mendukung
terbentuknya bulu-bulu akar
• Induksi
sel kelamin betina pada bunga
• Merangsang
terjadinya pemekaran bunga
• Mengakhiri
masa dormansi
• Pembentukan
akar adventif
f. Hormon Asam Absisat
Hormon Asam Absisat (Abscisic acid) adalah
hormon yang menghambat pertumbuhan tanaman yang dilakukan dengan mengurangi
kecepatan pembelahan sel maupun pada pembesaran sel, atau dapat kedua-keduanya.
Hormon Asam Absisat pertapa kali ditemukan pada tahun 1960 dari sekelompok
peneliti yaitu Davies dan kawan-kawan yang mempelajari perubahan pada senyawa
kimia yang menyebabkan terjadinya dormansi pada kuncup, dan perubahan kimia
saat daun-daun gugur.
Fungsi Hormon Asam Absisat
• Menghambat
perkecambahan biji
• Mempengaruhi
terjadinya dormansi pada kuncup
• Menghambat
pembelahan sel dan pembesaran sel
• Membantu
tumbuhan dalam mengatasi tekanan pada lingkungan yang kurang baik
• Memperpanjang
masa dormansi umbi-umbian
g. Hormon Kalin
Hormon Kalin adalah hormon yang dapat
merangsang pembentukan organ tubuh. Kalin dibedakan menjadi empat macam organ
tubuh dengan fungsi yang berbeda-beda
Fungsi Hormon Kalin
• Kaulokalin
: Kaulokalin adalah hormon yang memiliki fungsi dalam merangsang proses
pembentukan batang
• Rizokalin
: Rizokalin adalah hormon yang berfungsi dalam merangsang pembentukan akar
• Filokalin
: Filokalin adalah hormon yang berfungsi merangsang dalam pembentukan daun
• Antokalin
: Antokalin adalah hormon yang merangsang pembentukan bunga
Comments
Post a Comment